Saya tak mengerti...berkali-kali sonia menatap mata saya dengan tatapan yang...hmm kalian pasti mengerti. Setelah 30 menit berjalan, kami lalu berhenti di sebuah tempat keramaian, saya terkejut...ternyata sonia membawa saya ke sebuah tempat clubbing. Tentu saya menolak, sonia lalu memaksa saya untuk turun, sudah lama tak bertemu...itu alasannya. Saya ini bukanlah seorang yang mudah tergiur dengan wanita lain, saya ini bukanlah orang yang bisa menduakan orang yang dicintai. Saya tetap menolak, tapi sonia terus memaksa saya. Tak ada yang bisa saya lakukan, saya kemudian menerima ajakan sonia dengan perasaan yang sangat gundah. Kami lalu masuk ke tempat clubbing itu. Tak seoarang pun yang bisa mengalahkan senyum di wajah sonia malam itu. Tanpa ragu sonia lalu memesan sebuah minuman yang bertuliskan "jack D". Ah saya sudah tak mau menyentuh minuman itu, pikir saya dalam hati. Tapi lagi-lagi sonia memaksa saya, kali ini dengan cara menyakiti dirinya sendiri. Saya takut terjadi apa-apa dengan dia, saya lalu menerima minuman itu dengan istri tercinta di dalam lubuk hati saya.
Setelah hampir setengah botol kami menikmati minuman itu, sonia mulai terlihat mabuk. Tubuhnya bergoyang mengikuti irama musik malam itu. Tangan sonia mulai memberanikan diri memeluk tubuh saya, tentu saya sangat keberatan!!! saya lalu mendorongnya, mungkin sonia merasa sakit hati, diapun lalu berjalan ke dance floor
dan langsung berjoget sendiri. Saya hanya diam memperhatikan sekeliling sayadan ke arah sonia, tapi saya kemudian terkejut ketika melihat sonia mendorong seorang lelaki yang mencoba memeluknya, saya langsung mendatangi sonia, dengan nada yang sedikit tinggi saya berbicara kepada lelaki itu, "Hai lo jangan ganggu dia!!!", laki-laki itu kemudian pergi dan sonia langsung memeluk tubuh saya. Ah saya bukan seorang selingkuh!!!, gundah dan marah bergejolak dalam hati saya saat itu. Tapi biarlah, mungkin sonia sedang mabuk...
Namun tiba-tiba sonia yang awalnya hanya memeluknya saya, ketika alunan musik berubah mellow, ia menatap mata saya dan perlahan ingin mengecup bibir saya. Hampir!!! hampir saya terlena dan menerima kecupan itu!!!...cepat pikiran saya tersadar, saya lalu menghindar, dan kemudian membisikinya "yuk kita pulang". Saya menarik tangan sonia yang sangat mulus itu, kami berjalan menuju meja kami. Saya kira sikap saya tadi membuat sonia mengerti bahwa saya tidak suka dengan tinggkahnya. Padahal dia sudah tahu kalau saya sudah beristri tapi mengapa?",...Sonia makin berani, dia duduk di atas pangkuan saya, dan menatap mata saya lagi..."apa yang dipikirkan sonia?".
Ketika malam telah berganti menjadi pagi...saya mengajak sonia untuk pulang, kami lalu melangkah ke arah mobil sonia. Saya lalu menyandarkan sonia di kursinya, saya lalu mengambil alih kemudi. Tentu saya tidak tahu jalan kota jakarta, saya membangunkan sonia, dan memintanya menunjukkan arah jalannya, tapi apa yang terjadi, ternyata sonia sengaja membuat saya mengemudi ke sebuah hotel. Saya kaget dan langsung berrtanya kok ke hotel?, tapi dia menjawab, "ga mungkin kan gua pulang jam segini". Ou...gitu, pikir saya...saya lalu menggendong sonia yang sudah mulai lelah. Sonia lalu memesan sebuah kamar yang lumayan besar, 403 itu nomor kamarnya. Setelah membaringkan tubuh sonia di atas tempat tidur kamar itu, saya lalu berkata pada sonia "gua pulang dulu ya, gua naik taksi aja". Tapi sonia mungkin tidak menerima hal itu dan langsung menarik tangan saya ke tempat tidur, tubuhnya menindih saya, bibirnya langsung mengecup bibir saya, saya ini seorang lelaki yang lebih kuat darinya, saya langsung mendorong tubuhnya, dan langsung berdiri...tapi dia tetap ingin menarik saya lagi. Kesabaran saya ada batasnya, tangan saya lalu menghampiri wajahnya yang cantik itu, ya saya menamparnya. Ia lalu terdiam dan meneteskan air mata, sambil menatap saya dia perlahan bicara, "gua ga mabuk rie, gua sayang ama lo!!!", katanya sambil menangis. "Lo sayang ma gua?, lo kan tahu gua udah punya anak dan istri", jawab saya. Sonia lalu terdiam dan perlahan bicara, "Gua masih sayang ama lo, semenjak lo ninggalin gua, gua mau lo juga nyayangin gua kaya dulu lagi rie", kata sonia. Ya pikiran kalian benar, sonia itu adalah mantan saya dulu, tapi itu telah lama berlalu. "Itu kan sudah hampir 6 tahun yang dulu sonia!!!, semuanya sudah berubah, and lo harus ingat!!! bukan gua yang ninggalin lo, tapi keegoisan lo yang buat gua ga bisa mempertahankan lo!!!", jawab saya.
Saya lalu mendekati sonia, saya kasihan melihatnya menangis, saya ini juga manusia yang memiliki perasaan, saya memegang wajah sonia, dan menghapus air matanya. Sonia langsung memeluk saya dengan tangis di pipinya. "Rie gua sayang ama lo", kata sonia perlahan. Saya lalu mengusap rambut sonia yang memang indah, dan kemudian berkata "semua itu sudah berlalu nia, sekarang gua bukan arie yang dulu, gua juga sayang ama lo, tapi hanya sebagai teman ga lebih...", bisik saya kepada sonia. Sonia lalu menatap mata saya, entah apa yang dipikirnya ketika di pelukan saya, "Jadi kenangan kita yang dulu...", kata sonia yang kemudian terdiam. "Kenangan kita yang dulu, gua ga pernah ngelupainnya, tapi mungkin ini akhir dari kenangan itu, gua harap lo ngerti, and gua yakin kelak, lo bakal nemuin yang lebih baik dari gua", kata saya kepada sonia sambil tersenyum. Sonia lalu membalas senyuman saya itu, "nah gitu donk jangan mewek mulu", kata saya sambil bercanda.
Sonia lalu memeluk tubuh saya dengan eratnya. Saya merasa apa yang dirasakan sonia, saya lalu memegang wajahnya dengan segala kesopanan yang saya miliki, tatapan matanya membuat saya mengerti apa yang dipikirkannya, perlahan saya mengecup keningnya, sebuah kecupan yang menjadi akhir dari kenangan yang telah lama berlalu. "Jangan pernah nangis lagi ya", kata saya sambil menatap wajahnya. Sonia lalu tersenyum dan menjawab "ya ririe,...hahahaa". katanya yang menyebut nama sindiran saya sewaktu pacaran dengannya dengan tawa menghiasi wajah cantiknya. Saya tersenyum dan tertawa mengingat masa dulu, masa-masa yang telah menjadi kenangan.
Malam itu adalah malam yang sangat membuat saya gundah, sebuah cerita cinta yang membuat saya berpikir "apakah saya telah berselingkuh?", tanya saya dalam hati. Tapi saya hanya mengecup wajah dan memeluk tubuh sonia. Hanya dengan maksud membuatnya lebih tenang, ga lebih...Dengan segala keberanian yang saya miliki, saya menceritakan kejadian ini kepada istri saya tercinta, tak pernah saya sangka, ternyata dia mengerti dan tersenyum mendengar cerita cinta ini dan hanya berkata "yang penting yang ada di hati abang arie itu cuma dedek", katanya yang membuat saya tak mampu untuk menahan rasa sedih yang bercampur senang, saya lalu memeluk istri saya dan perlahan mengecup bibirnya yang indah dan cantik itu...sebuah kisah cinta yang menjadi pelajaran bagi saya kelak, suatu kejujuran akan membuat segalanya lebih indah dan segala kenagan yang telah berlalu biarlah berlalu dengan sendirinya, karena kita adalah orang-orang yang selalu berpikir untuk suatu yang lebih nyata, semoga cerita cinta ini bermanfaat. Salam Cerita cinta...
Posting selanjutnya adalah "Kontes menulis cerita cinta", siapkan diri kalian!!!
Budayakan berkomentar setelah membaca
Blog ini menganut paham you comment i'll follow. Silahkan berkomentar asal jangan spam...
@yasirliamriofficial
5 komentar:
Wah, ceritanya mantabh nie, Mas!!! Nie cerita asli pengalaman ndiri or karangan, Mas?? Kok bisa mantebh bener gini.
wah sungguh cerita dan pengalaman yg membuat org terharu...luar biasa mas, buat mbak sonia tetap semangat semoga segera menemukan pasangan yg sangat menyayangi anda amiennn.. buat mas arie semoga tetap langgeng rumah tangganya
wah bagus bgt ceritanya
@dioefka : Itu kisah nyata ka, waktu saya ke jakarta :)
@priwa : Makasih sob, rumah tangga saya Alhamdulillah langgeng, tapi sonia masih sering ngehubungi saya :(
@Firehard : Makasih ya...sering-sering berkunjung :)
mas Arie harus bangga punya istri yang berhati besar. mas harus menjaga perasaan wanita apalagi istri yang baik. masa lalu adalah masa lalu jangan sampai menjadi duri diperjalanan menuju masa depan.
Posting Komentar