Cerita cinta Sebuah anugerah adalah cerita cinta yang benar-benar saya alami. Kemaren saya sempat menulis tentang sebuah harapan. Tulisan sebuah harapan adalah do'a yang saya pinta kepada ALLAH SWT untuk kelancaran dari proses kelahiran istri saya. Nah hari ini saya akan berbagi pengalaman kepada kamu semua tentang apa yang sudah saya alami, dimana apa yang sudah saya alami itu diluar nalar atau pikiran kita sebagai manusia. Tapi cerita ini bukan cerita hantu atau cerita seram lho...hehehe...Oke yuk simak ya cerita cinta tentang sebuah anugerah.
hari itu tepatnya kamis, istri saya mengalami sedikit musibah yaitu keluarnya air ketuban dari kehamilan istri saya. Hal ini tentu saja membuat saya panik, saya langsung membawa istri saya ke salah satu rumah sakit di bandung.
Sesampainya di rumah sakit saya langsung memberi tahu kepada dokter tentang apa yang dialami oleh istri saya. Kemudian sang dokter memberi arahan agar istri saya di rawat inap. Tanpa pikir panjang saya lalu menerima arahan dari dokter tersebut.
Beberapa jam terus berlalu, tapi apa yang dialami istri saya tak kunjung henti, yaitu air ketuban janin kami terus keluar dan tidak sedikitpun berhenti. Saya panik, sangat panik melihat istri saya terrbaring lemah tak berdaya, ditambah lagi dengan perkataan salah satu bidan yang mengatakan "kalau seandainya air ketuban terus keluar seperti ini,sangat berbahaya bagi calon bayi". Saya menatap istri saya yang terus memberi semangat kepada saya (malah saya yang panik...hehehe...bukannya istri saya yang lagi hamil). Serasa ingin menangis...bukannya saya cengeng tapi yah itulah yang saya rasakan melihat istri saya yang terus tegar.
Hampir 10 jam berlalu, tapi istri saya tak ada perubahan. Sang bidan pun kembali datang dan memeriksa istri saya, saya sangat terpukul mendengar perkataan bidan kepada saya dan istri setelah memeriksa..."Pak sepertinya ini harus dioperasi, jika tidak bayi kami akan mengalami keracunan". Ya ALLAH...apakah ini cobaan mu?, pikir saya dalam hati. Bukannya saya tidak mau istri saya dioperasi, dan bukannya masalah uang. Tapi dokter pernah berkata kepada saya, apabila istri saya operasi lagi dalam proses persalinan, maka kami tidak boleh memiliki anak lagi, karena istri saya telah 2 kali melakukan operasi sesar. Pada saat itu saya sangat tak kuasa menahan apa yang saya rasakan, ditambah lagi melihat air mata yang perlahan berlinang dari pipi cantik istri saya. Saya lalu mencoba menyembunyikan kesedihan saya dihadapan sang istri. Saya meminta ijin kepada istri untuk membeli kopi (alasan saya untuk menenangkan pikiran saya).
Dengan pikiran dan perasaan yang tidak tenang, saya lalu keluar dari lingkungan rumah sakit dan berjalan menuju penjajal makanan. Segelas kopi mocca saya teguk untuk menghilangkan masalah yang saya pikirkan, tapi tetap tak bisa hilang. Mungkin ini sudah kehendak yang kuasa, kata-kata yang terus terucap dari hati saya.
Ketika saya selesai meneguk secangkir kopi, saya berjalan keluar dari warung kecil tersebut. Tapi ketika saya hendak berjalan kearah rumah sakit, saya mendengar sebuah suara yang memanggil kearah saya,
@yasirliamriofficial
0 komentar:
Posting Komentar