Tapi kemajuan sikap ahmad berbeda dengan keadaan ekonominya yang menurun drastis, untuk makan pun mungkin susah. Namun tak ada sedikit pun raut kesedihan di wajahnya dan juga keluarganya. Bayangkan saja, bekal anaknya sekolah saja yang sudah SMA hanya 2000 perak (cukup buat ongkos doank), tapi tetap anaknya tak pernah mengeluh . Dan yang lebih membuat saya tidak percaya, rezeki selalu menghampirinya.
Ketika itu sang pemiliki warung depan rumah menagih hutang kepada ahmad...dengan senyum ahmad berkata "ia sebentar lagi saya bayar". Saya berpikir dalam hati, berani banget ahmad memberikan janji seperti itu, dari mana ia akan mendapatkan uang? tak ada pekerjaan yang akan menghasilkan uang baginya. Namun perkataan saya itu langsung terjawab saat itu juga. Seorang lelaki berpenampilan mewah mengunjungi rumah ahmad, dan tanpa basa-basi ia langsung memberikan uang kepada ahmad, tapi "ya Tuhan ahmad tak mau menerimanya", saya yang ketika itu berada dirumah ahmad menjadi bingung dan bertanya-tanya, sang laki-laki yang berpenampilan mewah itu lalu berbincang dengan ahmad. Oh...rupanya laki-laki itu adalah orang yang selalu ahmad bantu ketika ahmad masih berjaya dulu, dulu si laki-laki itu hanya seorang penjual bubur. Setelah lama berbincang sang laki-laki itu lalu pamit meninggalkan rumah ahmad. Tak ada sedikitpun raut sesal diwajah ahmad karena laki-laki itu tidak memberinya uang.
Sesaat laki-laki itu melangkah, ia memanggil anak ahmad yang sedang asyik bermain, lantas pergi. Anank ahmad kemudian mendatanginya, "pak ini tadi bapak itu ngasih katanya buat jajan", kata si anak sambil menunjukan lembaran uang seratus ribu. Ahmad
terkejut lalu mengejar laki-laki tadi, "ini buat apa?", si laki-laki menjawab sambil tersenyum "itu buat anak kamu bukan buat kamu". Ahmad pun tersenyum mendengar jawaban dari laki-laki itu. kemudian ahmad bergegas ke warung depan dan melunasi hutangnya, sungguh kejadian yang aneh!!!.
Tapi itu belum seberapa, suatu pagi seorang petugas PLN mendatangi rumah ahmad, "pak ini tunggakan listriknya sudah lewat 3 bulan, saya akan memutuskan aliran listrik rumah bapak apabila besok belum terlunasi". Ahmad menjawab dengan tenang "ia pak besok saya bayar". Istri ahmad lalu datang ke rumah saya dan bercerita akan hal itu.
Saya menyarankan istri ahmad untuk memakai uang saya saja dulu, tapi ia menolak. Tak lama setelah istri ahmad bercerita, ahmad datang ke rumah saya (rumah saya hanya berbatas 1 rumah dari rumah ahmad), "rie pinjem motornya, saya mau bayar listrik". "Wah emang sudah ada uangnya pak?", jawab saya. Ahmad lalu tersenyum lalu menjawab, "sudah ini", kata ahmad memperlihatkan lembaran uang. Saya terdiam bingung, Ahmad lalu bercerita "tadi ketika saya jalan-jalan ke pasar, ada laki-laki yang memanggil saya, saya lupa apa saya pernah kenal dengan dia atau tidak, dia lalu nanya keadaan saya dan anak-anak, ya biasa ngobol dan silahturahmi". "Tapi tiba-tiba dia ngasih saya uang ini, katanya buat membayar hutangnya yang dulu". Saya terdiam mendengar cerita dari ahmad dan hanya bisa tersenyum.
Cerita diatas itu nyata, tanpa sedikit pun rekayasa, kisah ahmad dan keluarganya membuat saya mengerti, "bantulah seseorang dengan sedikit apa yang kamu miliki tidak harus dengan harta, tetapi bisa juga dengan silahturahmi, kelak ia akan membantu kita dengan yang lebih indah.
Sungguh kekuasaan Tuhan yang ditunjukkan lewat nikmatnya suatu silarhturahmi dan saling memberi.
@yasirliamriofficial
6 komentar:
INdahnya kebersamaan kalo dibarengi dengan silaturahmi dan saling memberi...
yup benar mas ifoel, nikmatnya silahturahmi akan menambah indahnya suatu kebersamaan
wuahh... blog yg keren...
makasih mas ray...sering2 berkunjung ya :)
percaya atau tidak saya merinding membaca cerita ini, saya percaya kebesaran tuhan , tapi sungguh kebesaran hati ahmad diluar kemampuan daya pikir saya
kisah diatas nyata naza :) orangnya tetangga saya...emang saya akui dia orang yang sangat sabar and sedikit aneh :)
Posting Komentar